Saturday, March 24, 2012

Mengenal & Membimbing Anak Hiperaktif


Apa sebenarnya yang disebut hiperaktif itu ? Gangguan hiperaktif sesungguhnyasudah dikenal sejak sekitar tahun 1900 di tengah dunia medis. Pada perkembanganselanjutnya mulai muncul istilah ADHD (Attention Deficit/Hyperactivitydisorder). Untuk dapat disebut memiliki gangguan hiperaktif, harus ada tigagejala utama yang nampak dalam perilaku seorang anak, yaitu inatensi, hiperaktif,dan impulsif.
Inatensi
Inatensi atau pemusatanperhatian yang kurang dapat dilihat dari kegagalan seorang anak dalammemberikan perhatian secara utuh terhadap sesuatu. Anak tidak mampumempertahankan konsentrasinya terhadap sesuatu, sehingga mudah sekali beralihperhatian dari satu hal ke hal yang lain.
Hiperaktif
Gejala hiperaktif dapatdilihat dari perilaku anak yang tidak bisa diam. Duduk dengan tenang merupakansesuatu yang sulit dilakukan. Ia akan bangkit dan berlari-lari, berjalan kesana kemari, bahkan memanjat-manjat. Di samping itu, ia cenderung banyak bicaradan menimbulkan suara berisik.
Impulsif
Gejala impulsif ditandaidengan kesulitan anak untuk menunda respon. Ada semacam dorongan untukmengatakan/melakukan sesuatu yang tidak terkendali. Dorongan tersebut mendesakuntuk diekspresikan dengan segera dan tanpa pertimbangan. Contoh nyata darigejala impulsif adalah perilaku tidak sabar. Anak tidak akan sabar untukmenunggu orang menyelesaikan pembicaraan. Anak akan menyela pembicaraan atauburu-buru menjawab sebelum pertanyaan selesai diajukan. Anak juga tidak bisa untukmenunggu giliran, seperti antri misalnya. Sisi lain dari impulsivitas adalahanak berpotensi tinggi untuk melakukan aktivitas yang membahayakan, baik bagidirinya sendiri maupun orang lain.
Selain ketiga gejala di atas,untuk dapat diberikan diagnosis hiperaktif masih ada beberapa syarat lain.Gangguan di atas sudah menetap minimal 6 bulan, dan terjadi sebelum anakberusia 7 tahun. Gejala-gejala tersebut muncul setidaknya dalam 2 situasi,misalnya di rumah dan di sekolah.
Problem-problem yang biasadialami oleh anak hiperaktif
·        Problemdi sekolah
Anak tidak mampu mengikuti pelajaran yang disampaikan oleh guru dengan baik.Konsentrasi yang mudah terganggu membuat anak tidak dapat menyerap materipelajaran secara keseluruhan. Rentang perhatian yang pendek membuat anak ingincepat selesai bila mengerjakan tugas-tugas sekolah. Kecenderungan berbicarayang tinggi akan mengganggu anak dan teman yang diajak berbicara sehingga guruakan menyangka bahwa anak tidak memperhatikan pelajaran. Banyak dijumpai bahwa anakhiperaktif banyak mengalami kesulitan membaca, menulis, bahasa, dan matematika.Khusus untuk menulis, anak hiperaktif memiliki ketrampilan motorik halus yangsecara umum tidak sebaik anak biasa
·        Problemdi rumah
Dibandingkan dengan anak yang lain, anak hiperaktif biasanya lebih mudah cemasdan kecil hati. Selain itu, ia mudah mengalami gangguan psikosomatik (gangguankesehatan yang disebabkan faktor psikologis) seperti sakit kepala dan sakitperut. Hal ini berkaitan dengan rendahnya toleransi terhadap frustasi, sehinggabila mengalami kekecewaan, ia gampang emosional. Selain itu anak hiperaktifcenderung keras kepala dan mudah marah bila keinginannya tidak segera dipenuhi.Hambatan-hambatan tersbut membuat anak menjadi kurang mampu menyesuaikan diri denganlingkungannya. Anak dipandang nakal dan tidak jarang mengalami penolakan baikdari keluarga maupun teman-temannya. Karena sering dibuat jengkel, orang tuasering memperlakukan anak secara kurang hangat. Orang tua kemudian banyakmengontrol anak, penuh pengawasan, banyak mengkritik, bahkan memberi hukuman.Reaksi anakpun menolak dan berontak. Akibatnya terjadi ketegangan antara orangtua dengan anak. Baik anak maupun orang tua menjadi stress, dan situasirumahpun menjadi kurang nyaman. Akibatnya anak menjadi lebih mudah frustrasi.Kegagalan bersosialisasi di mana-mana menumbuhkan konsep diri yang negatif.Anak akan merasa bahwa dirinya buruk, selalu gagal, tidak mampu, dan ditolak.
·        Problemberbicara
Anak hiperaktif biasanya suka berbicara. Dia banyak berbicara, namunsesungguhnya kurang efisien dalam berkomunikasi. Gangguan pemusatan perhatianmembuat dia sulit melakukan komunikasi yang timbal balik. Anak hiperaktifcenderung sibuk dengan diri sendiri dan kurang mampu merespon lawan bicarasecara tepat.
·        Problemfisik
Secara umum anak hiperaktif memiliki tingkat kesehatan fisik yang tidak sebaikanak lain. Beberapa gangguan seperti asma, alergi, dan infeksi tenggorokansering dijumpai. Pada saat tidur biasanya juga tidak setenang anak-anak lain.Banyak anak hiperaktif yang sulit tidur dan sering terbangun pada malam hari.Selain itu, tingginya tingkat aktivitas fisik anak juga beresiko tinggi untukmengalami kecelakaan seperti terjatuh, terkilir, dan sebagainya.
Berikut ini adalahfaktor-faktor penyebab hiperaktif pada anak :
Faktor neurologik
·        Insidenhiperaktif yang lebih tinggi didapatkan pada bayi yang lahir denganmasalah-masalah prenatal seperti lamanya proses persalinan, distres fetal,persalinan dengan cara ekstraksi forcep, toksimia gravidarum atau eklamsiadibandingkan dengan kehamilan dan persalinan normal. Di samping itufaktor-faktor seperti bayi yang lahir dengan berat badan rendah, ibu yangterlalu muda, ibu yang merokok dan minum alkohol juga meninggikan insidenhiperaktif
·        Terjadinyaperkembangan otak yang lambat. Faktor etiologi dalam bidang neuoralogi yangsampai kini banyak dianut adalah terjadinya disfungsi pada salah satuneurotransmiter di otak yang bernama dopamin. Dopamin merupakan zataktif yang berguna untuk memelihara proses konsentrasi
·        Beberapastudi menunjukkan terjadinya gangguan perfusi darah di daerah tertentu padaanak hiperaktif, yaitu di daerah striatum, daerah orbital-prefrontal, daerahorbital-limbik otak, khususnya sisi sebelah kanan
Faktor toksik
Beberapa zat makanan sepertisalisilat dan bahan-bahan pengawet memilikipotensi untuk membentuk perilakuhiperaktif pada anak. Di samping itu, kadar timah (lead) dalam serum darah anakyang meningkat, ibu yang merokok dan mengkonsumsi alkohol, terkena sinar X padasaat hamil juga dapat melahirkan calon anak hiperaktif.
Faktor genetik
Didapatkan korelasi yangtinggi dari hiperaktif yang terjadi pada keluarga dengan anak hiperaktif.Kurang lebih sekitar 25-35% dari orang tua dan saudara yang masa kecilnyahiperaktif akan menurun pada anak. Hal ini juga terlihat pada anak kembar.
Faktor psikososial danlingkungan
Pada anak hiperaktif seringditemukan hubungan yang dianggap keliru antara orang tua dengan anaknya.
Berikut ini adalah beberapacara yang bisa dilakukan oleh orang tua untuk mendidik dan membimbing anak-anakmereka yang tergolong hiperaktif :
·        Orangtua perlu menambah pengetahuan tentang gangguan hiperaktifitas
·        Kenalikelebihan dan bakat anak
·        Membantuanak dalam bersosialisasi
·        Menggunakanteknik-teknik pengelolaan perilaku, seperti menggunakan penguat positif(misalnya memberikan pujian bila anak makan dengan tertib), memberikan disiplinyang konsisten, dan selalu memonitor perilaku anak
·        Memberikanruang gerak yang cukup bagi aktivitas anak untuk menyalurkan kelebihanenerginya
·        Menerimaketerbatasan anak
·        Membangkitkanrasa percaya diri anak
·        Danbekerja sama dengan guru di sekolah agar guru memahami kondisi anak yangsebenarnya
Disamping itu anak bisa jugamelakukan pengelolaan perilakunya sendiri dengan bimbingan orang tua. Contohnyadengan memberikan contoh yang baik kepada anak, dan bila suatu saat anakmelanggarnya, orang tua mengingatkan anak tentang contoh yang pernah diberikanorang tua sebelumnya.

No comments:

Post a Comment