Saturday, March 24, 2012

Mengenal Persepsi, Ilusi, dan Halusinasi


Kita tentu sering sekali mendengar istilah persepsi, ilusi, maupun halusinasi.Pada ilmu kejiwaan, kata-kata tersebut sangat akrab bagi mereka yangberkecimpung di dalamnya. Tapi apa sebenarnya persepsi, ilusi, dan halusinasiditinjau dari sisi kejiwaan ?
Persepsi adalah hasilinteraksi antara dua faktor, yaitu faktor rangsangan sensorik yang tertujukepada individu atau seseorang dan faktor pengaruh yang mengatur atau mengolahrangsangan itu secara intra-psikis. faktor-faktor pengaruh itu dapatbersifat biologis, sosial, dan psikologis. Karena adanya prosespengaruh-mempengaruhi antara kedua faktor tadi, di mana di dalamnya bergabungpula proses asosiasi, maka terjadilah suatu hasil interaksi tertentu yang bersifat"gambaran psikis".
Ilusi adalah suatupersepsi panca indera yang disebabkan adanya rangsangan panca indera yangditafsirkan secara salah. Dengan kata lain, ilusi adalah interpretasi yangsalah dari suatu rangsangan pada panca indera. Sebagai contoh, seorangpenderita dengan perasaan yang bersalah, dapat meng-interpretasikan suaragemerisik daun-daun sebagai suara yang mendekatinya. Ilusi sering terjadi padasaat terjadinya ketakutan yang luar biasa pada penderita atau karena intoksikasi,baik yang disebabkan oleh racun, infeksi, maupun pemakaian narkotika dan zatadiktif.
Ilusiterjadi dalam bermacam-macam bentuk, yaitu ilusi visual (penglihatan), akustik(pendengaran), olfaktorik (pembauan), gustatorik (pengecapan), dan ilusi taktil(perabaan).
Halusinasi adalah persepsipanca indera yang terjadi tanpa adanya rangsangan pada reseptor-reseptor pancaindera. Dengan kata lain, halusinasi adalah persepsi tanpa obyek.
Halusinasimerupakan suatu gejala penyakit kejiwaan yang gawat (serius). Individu mendengarsuara tanpa adanya rangsangan akustik. Individu melihat sesuatu tanpa adanyarangsangan visual, membau sesuatu tanpa adanya rangsangan dari inderapenciuman.
Halusinasisering dijumpai pada penderita Schizophrenia dan pencandu narkoba. Halusinasi jugadapat terjadi pada orang normal, yaitu halusinasi yang terjadi pada saatpergantian antara waktu tidur dan waktu bangun. Hal ini disebut halusinasihypnagogik.
Bermacam-macanbentuk halusinasi
Halusinasiakustik (pendengaran)
Halusinasi ini sering berbentuk :

·        Akoasma, yaitu suara-suara yang kacau balau yangtidak dapat dibedakan secara tegas
·        Phonema, yaitu suara-suara yang berbentuk suarajelas seperti yang berasal dari manusia, sehingga penderita mendengar kata-kataatau kalimat kalimat tertentu
Halusinasivisual (penglihatan)
Penderita melihat sesuatu yang sebenarnya tidak ada. Halusinasi visual seringmenimbulkan ketakutan yang hebat pada penderita.

Halusinasiolfaktorik (pembauan)
Penderita membau sesuatu yang tidak dia sukai. Halusinasi ini merupakangambaran dari perasaan bersalah penderitanya.

Halusinasigustatorik (pengecap)
Halusinasi gustatorik murni jarang dijumpai, tetapi sering terjadi bersama-samadengan halusinasi olfaktorik.

Halusinasitaktil (perabaan)
Halusinasi ini sering dijumpai pada pencandu narkotika dan obat terlarang.

Halusinasihaptik
Halusinasi ini merupakan suatu persepsi, di mana seolah-olah tubuh penderitabersentuhan secara fisik dengan manusia lain atau benda lain. Seringkalihalusinasi haptik ini bercorak seksual, dan sangat sering dijumpai padapencandu narkoba.

Halusinasikinestetik
Penderita merasa bahwa anggota tubuhnya terlepas dari tubuhnya, mengalamiperubahan bentuk, dan bergerak sendiri. Hal ini sering terjadi pada penderitaSchizophrenia dan pencandu narkoba.

Halusinasiautoskopi
Penderita seolah-olah melihat dirinya sendiri berdiri di hadapannya.

PenderitaSchizophrenia sangat perlu dikasihani karena penderitaan yang dialaminya.Tetapi mengapa banyak orang memilih untuk mengubah hidupnya yang indah danberharga dengan memakai narkoba dan mengalami berbagai macam gangguan kejiwaanyang serius ? Tak seorangpun yang tahu ...

No comments:

Post a Comment