Saturday, March 24, 2012

Mengenal Schizophrenia


Meskipun definisi yang pasti tentang Schizophrenia selalu menjadiperdebatan para ahli, terdapat indikasi yang semakin nyata bahwa Schizophreniaadalah sebuah gangguan yang terjadi pada fungsi otak. Dalam buku The BrokenBrain : The Biological Revolution in Psychiatry yang ditulis oleh Dr.Nancy Andreasen, dikatakan bahwa bukti-bukti terkini tentang seranganSchizophrenia merupakan suatu hal yang melibatkan banyak sekali faktor.Faktor-faktor itu meliputi perubahan struktur fisik otak, perubahan strukturkimia otak, dan faktor genetik.
Di dalam otak terdapatmilyaran sambungan sel. Setiap sambungan sel menjadi tempat untuk meneruskanmaupun menerima pesan dari sambungan sel yang lain. Sambungan sel tersebutmelepaskan zat kimia yang disebut neurotransmitters yang membawa pesandari ujung sambungan sel yang satu ke ujung sambungan sel yang lain. Di dalamotak yang terserang schizophrenia, terdapat kesalahan atau kerusakan padasistem komunikasi tersebut.
Bagi keluarga dengan penderitaschizophrenia di dalamnya, akan mengerti dengan jelas apa yang dialamipenderita schizophrenia dengan membandingkan otak dengan telepon. Pada orangyang normal, sistem switch pada otak bekerja dengan normal. Sinyal-sinyalpersepsi yang datang dikirim kembali dengan sempurna tanpa ada gangguansehingga menghasilkan perasaan, pemikiran, dan akhirnya melakukan tindakansesuai kebutuhan saat itu. Pada otak penderita schizophrenia, sinyal-sinyalyang dikirim mengalami gangguan sehingga tidak berhasil mencapai sambungan selyang dituju.
Schizophrenia terbentuksecara bertahap dimana keluarga maupun penderita tidak menyadari ada sesuatuyang tidak beres dalam otaknya dalam kurun waktu yang lama. Kerusakan yangperlahan-lahan ini yang akhirnya menjadi schizophrenia yang tersembunyi danberbahaya. Gejala yang timbul secara perlahan-lahan ini bisa saja menjadischizophrenia akut. Periode schizophrenia akut adalah gangguan yang singkat dankuat, yang meliputi halusinasi, penyesatan pikiran (delusi), dan kegagalan berpikir.
Kadang kala schizophreniamenyerang secara tiba-tiba. Perubahan perilaku yang sangat dramatis terjadidalam beberapa hari atau minggu. Serangan yang mendadak selalu memicuterjadinya periode akut secara cepat. Beberapa penderita mengalami gangguanseumur hidup, tapi banyak juga yang bisa kembali hidup secara normal dalamperiode akut tersebut. Kebanyakan didapati bahwa mereka dikucilkan, menderitadepresi yang hebat, dan tidak dapat berfungsi sebagaimana layaknya orang normaldalam lingkungannya.
Dalam beberapa kasus,serangan dapat meningkat menjadi apa yang disebut schizophrenia kronis.Penderita menjadi buas, kehilangan karakter sebagai manusia dalam kehidupansosial, tidak memiliki motivasi sama sekali, depresi, dan tidak memilikikepekaan tentang perasaannya sendiri.
Para Psikiater membedakangejala serangan schizophrenia menjadi 2, yaitu gejala positif dan negatif.
Gejala positif
Halusinasi selalu terjadisaat rangsangan terlalu kuat dan otak tidak mampu menginterpretasikan danmerespon pesan atau rangsangan yang datang. Penderita schizophrenia mungkinmendengar suara-suara atau melihat sesuatu yang sebenarnya tidak ada, ataumengalami suatu sensasi yang tidak biasa pada tubuhnya. Auditoryhallucinations, gejala yang biasanya timbul, yaitu penderita merasakan adasuara dari dalam dirinya. Kadang suara itu dirasakan menyejukkan hati, memberikedamaian, tapi kadang suara itu menyuruhnya melakukan sesuatu yang sangatberbahaya, seperti bunuh diri.
Penyesatan pikiran (delusi)adalah kepercayaan yang kuat dalam menginterpretasikan sesuatu yang kadangberlawanan dengan kenyataan. Misalnya, pada penderita schizophrenia, lamputrafik di jalan raya yang berwarna merah kuning hijau, dianggap sebagai suatuisyarat dari luar angkasa. Beberapa penderita schizophrenia berubah menjadiseorang paranoid. Mereka selalu merasa sedang diamat-amati, diintai, atauhendak diserang.
Kegagalan berpikir mengarahkepada masalah dimana penderita schizophrenia tidak mampu memproses danmengatur pikirannya. Kebanyakan penderita tidak mampu memahami hubungan antarakenyataan dan logika. Karena penderita schizophrenia tidak mampu mengaturpikirannya membuat mereka berbicara secara serampangan dan tidak bisa ditangkapsecara logika. Ketidakmampuan dalam berpikir mengakibatkan ketidakmampuanmengendalikan emosi dan perasaan. Hasilnya, kadang penderita schizophreniatertawa sendiri atau berbicara sendiri dengan keras tanpa mempedulikansekelilingnya.
Semua itu membuat penderitaschizophrenia tidak bisa memahami siapa dirinya, tidak berpakaian, dan tidakbisa mengerti apa itu manusia. Dia juga tidak bisa mengerti kapan dia lahir,dimana dia berada, dan sebagainya.
Gejala negatif
Penderita schizophreniakehilangan motivasi dan apatis berarti kehilangan energi dan minat dalam hidupyang membuat penderita menjadi orang yang malas. Karena penderita schizophreniahanya memiliki energi yang sedikit, mereka tidak bisa melakukan hal-hal yanglain selain tidur dan makan.
Perasaan yang tumpul membuatemosi penderita schizophrenia menjadi datar. Penderita schizophrenia tidakmemiliki ekspresi baik dari raut muka maupun gerakan tangannya, seakan-akan diatidak memiliki emosi apapun. Tapi ini tidak berarti bahwa penderitaschizophrenia tidak bisa merasakan perasaan apapun. Mereka mungkin bisamenerima pemberian dan perhatian orang lain, tetapi tidak bisa mengekspresikanperasaan mereka.
Depresi yang tidak mengenalperasaan ingin ditolong dan berharap, selalu menjadi bagian dari hiduppenderita schizophrenia. Mereka tidak merasa memiliki perilaku yang menyimpang,tidak bisa membina hubungan relasi dengan orang lain, dan tidak mengenal cinta.Perasaan depresi adalah sesuatu yang sangat menyakitkan. Di samping itu,perubahan otak secara biologis juga memberi andil dalam depresi.
Depresi yang berkelanjutanakan membuat penderita schizophrenia menarik diri dari lingkungannya. Merekaselalu merasa aman bila sendirian.
Dalam beberapa kasus,schizophrenia menyerang manusia usia muda antara 15 hingga 30 tahun, tetapiserangan kebanyakan terjadi pada usia 40 tahun ke atas. Schizophrenia bisamenyerang siapa saja tanpa mengenal jenis kelamin, ras, maupun tingkat sosialekonomi. Diperkirakan penderita schizophrenia sebanyak 1 % dari jumlah manusiayang ada di bumi.
Schizophrenia tidak bisadisembuhkan sampai sekarang. Tetapi dengan bantuan Psikiater dan obat-obatan,schizophrenia dapat dikontrol. Pemulihan memang kadang terjadi, tetapi tidakbisa diprediksikan. Dalam beberapa kasus, penderita menjadi lebih baik darisebelumnya. Keringanan gejala selalu nampak dalam 2 tahun pertama setelahpenderita diobati, dan berangsur-angsur menjadi jarang setelah 5 tahunpengobatan. Pada umur yang lanjut, di atas 40 tahun, kehidupan penderitaschizophrenia yang diobati akan semakin baik, dosis obat yang diberikan akansemakin berkurang, dan frekuensi pengobatan akan semakin jarang.

No comments:

Post a Comment